11 January, 2008

Saat Usia Makin Tua

Perubahan fisiologis tubuh manusia, jika direnungkan lebih dalam, sangat relevan dengan jenis kebutuhan ibadah yang harus dipenuhi. Contoh, dalam dunia medis dikenal istilah osteoporosis, suatu perubahan sistemik pada tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang sedemikian rupa sehingga tulang mudah patah. Osteoporosis atau pengeroposan tulang kini menjadi permasalahan dunia. Dari 28 juta penderita osteoporosis di Amerika Serikat tahun 1998 misalnya, hampir 2 juta diantaranya meng-alami kasus patah tulang (Republika, 25 Oktober 2005).

Fakta empiris menunjukkan, osteoporosis pada umumnya diderita oleh orang-orang tua. Semakin tua umur seseorang, semakin besar potensi mengalami osteoporosis. Hal ini seperti memberi isyarat bahwa orang-orang yang sudah lanjut usia sudah harus lebih banyak ”duduk tafakkur”. Tulang-tulang mereka sudah tidak kuat membawa badan mereka keluyuran kemana-mana, apalagi ke tempat-tempat maksiat.

Banyak obat diiklankan untuk mengurangi proses osteoporosis, atau proses degeneratif pada umumnya. Hanya saja, Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya mengingatkan, bahwa semua penyakit ada obatnya, kecuali penyakit tua. Saat usia makin tua, lebih baik mengikhlaskan proses yang tak ada obatnya itu berlangsung secara alami. Perhatian kepada iklan obat sudah harus dialihkan lebih banyak kepada persiapan manghadapi hari penuh kepastian, dimana tak seorang pun kuasa memperlambat atau mempercepatnya, bahkan satu detik sekalipun (QS.10: 49), (QS.15:5), (QS.23: 43).

Ketika profesi kedokteran mengklaim dapat memperpanjang usia, maka haruskah kita mengatakan bahwa kedokteran zaman sekarang masih sangat primitif dibanding dengan kedokteran pada zaman ketika Nabi Adam a.s masih hidup dulu? Kedokteran mana yang menjadikan usia nabi pertama itu dapat mencapai hitungan berabad-abad?
Rumus yang berkaitan dengan hitungan-hitungan usia, selamanya akan tetap menjadi rahasia, dan sepenuhnya hanya Allah saja yang tahu. Manusia, berikut profesinya, hanya bertugas untuk ’memberi makna’ pada usia-usia yang sudah dijatahkan oleh ’Sang Penguasa’ waktu (QS. 35:11), (QS. 67: 2).

Profesi kedokteran akan menjadi bermakna hanya jika profesi tersebut meng-anggap kesehatan badan tidak lebih penting dari kesehatan jiwa dan atau kedokteran jiwa (psikiatri). Jika hanya kesehatan badan yang diburu, Imam Al-Ghazali mengingatkan bahwa berbagai jenis belatung atau ulat-ulat tanah selalu siap menggerogoti onggokan-onggokan tubuh yang dibangga-banggakan itu hingga kembali menyatu dengan tanah.

Ketika seorang lansia (lanjut usia) sudah mulai sulit mengucapkan kata-kata akibat gangguan artikulasi misalnya, itu juga seperti isyarat bahwa kelebihan bicara mereka sudah harus lebih banyak ditahan. Yang harus dikeluarkan lebih banyak adalah kelebihan harta mereka.
Semua ’kebiasaan baik’ di hari tua tidak muncul begitu saja melainkan terkait dengan pola kebiasaan yang diupayakan di usia muda. Ungkapan bijak mengatakan, pada awalnya kita membentuk kebiasaan, dan pada akhirnya kebiasaan itu yang membentuk diri kita.

’Menutup usia’ dengan kalimat Laa ilaha illallah, yang menurut keterangan hadits Rasulullah Saw menjadi jaminan masuk surga, tidak bisa direkayasa pada saat-saat sakaratul maut, karena kalimat itu muncul secara spontan sebagai kesimpulan affirmatif dari totalitas bobot perbuatan yang dilakukan selama hidup. Wallahu A’lam.

05 January, 2008

Memulai Dengan Baik

Hari-hari ini adalah hari-hari awal anda atau kita menapaki pergantian tahun, dari 2007 ke 2008. Sudahkah anda membuat perencanaan hidup yang matang? Ya, perencanaan. Anda masih ingat tentu saja bahwa kegagalan membuat perencanaan sama dengan merencanakan kegagalan.

Oleh karena itu pastikan bahwa langkah anda di awal tahun ini adalah langkah yang optimis, langkah yang didasarkan pada perencanaan hidup yang tepat. Ingat, hidup ini mengandung banyak persoalan. Dan ketika anda memulainya dengan perencanaan hidup yang matang, pepatah mengingatkan: well begun is half done, bahwa memulai dengan baik adalah setengah penyelesaian.


Jangan anda menunda-nunda pekerjaan. Never put off till tomorrow what you can do today. Demikian kata orang-orang bijak. Jangan pernah menunda besok apa yang bisa anda lakukan hari ini. Bukankah esok anda belum tentu masih hidup?