22 February, 2008

Ayat-Ayat Kematian

Sejarah perjalanan hidup anak manusia tidak pernah sepi dari catatan seputar orang-orang yang mengharapkan (bahkan memilih) kematian untuk membebaskan diri dari sejumlah beban penderitaan hidup yang dihadapi. Saat ketika sejumlah ahli kesehatan jiwa mengumumkan abad ke-20 sebagai abad kecemasan (age of anxiety), sejarah memang seperti tak henti-hentinya mencatat kematian demi kematian yang sengaja dipilih oleh sejumlah anak manusia, baik untuk kematian diri sendiri maupun kematian bagi orang lain. Pelakunya seperti tidak lagi mengenal usia, tua maupun muda, dewasa bahkan anak-anak, mereka semua telah terekam dalam catatan sejarah kelam cara memilih kematian. Atas nama kepercayaan tertentu, sejarahpun tidak luput mencatat aksi bunuh diri massal yang konon diyakini para pelakunya dan penganutnya sebagai parade kematian menuju kedamaian. Na’uzubillahiminzalik.

Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fii Zhilalil Qur’an menulis, kematian bukan akhir dari kehidupan. Kematian adalah bagian dari fase kehidupan itu sendiri yang akan dilalui oleh setiap orang, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, yakin ataupun tidak yakin. Kematian adalah pintu masuk ke dalam kehidupan berikutnya. Kehidupan sesungguhnya. Andaikan tak ada kehidupan setelah kematian, maka kematian benar-benar akan menjadi satu-satunya cara untuk mengakhiri semua beban hidup yang dialami. Kenyataannya, setelah kematian manusia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap semua yang dilakukan di dunia. Setelah kematian, para pecundang hidup yang sering dimenangkan oleh pengadilan dunia akan terlibas dengan sendirinya dalam kehinaan di bawah pengadilan Tuhan.

Beberapa saat sebelum meninggal dunia, Al-Ghazali merangkai kalimat-kalimat yang sarat dengan hikmah tentang kematian di atas selembar kertas. Diletakkannya sehelai kertas itu di sampingnya sampai akhirnya beliau meninggal. Inilah goresan di atas secarik kertas itu:

Katakanlah kepada sahabatku yang melihatku telah wafat
Mereka meratapi kebaikanku dan menangisiku karena sedih
Apakah kalian mengira bahwa aku adalah mayat di antara kalian?
Demi Allah, sebenarnya aku ini bukanlah mayat.
Aku berada dalam barzakh, dan jasadku ini...
Dahulu merupakan rumah dan pakaianku untuk beberapa masa
Aku burung pipit dan ini adalah sangkarku
Aku terbang meninggalkannya dan tinggallah ia tergadai
Aku mutiara yang tertutup oleh kulitnya
Untuk mengujiku maka aku tinggalkan cobaan itu
Aku memuji kepada Allah telah membebaskan aku
Dan membangun untukku tempat tinngal di surga.
Dahulu sebelum ini aku adalah mayat di antara kalian
Maka sekarang aku hidup dan aku buka kafan itu
Sekarang aku berdialog dengan alam arwah
Dan aku memandang Allah dengan jelas dan terang
Aku telah pergi dan meninggalkan kalian
Aku tidak rela tempat kalian menjadi negeriku
Janganlah kalian sangka bahwa maut itu kematian
Sesungguhnya ia adalah kehidupan, dan tujuan akhir
Janganlah kalian gentar menghadapi maut
Ia tidak lain hanyalah perpindahan dari sini.

Wallahu A’lam

No comments:

Post a Comment